Friday, December 4, 2015

SEJARAH BERDIRINYA PESANTREN MIFTAHUL HUDA KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA

Created by :
Yat Rospia Brata
Description
Pesantren Miftahul Huda yang didirikan oleh Almarhum K.H. Choer Affandi, dan merupakan Pesantren Salafiyah terbesar yang berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, yang masih mempertahankan sistem Salafiyah dengan sedikit mengadopsi sistem pembelajaran dari Pesantren Modern sehingga dengan hal ini mengakibatkan tingkat kemajuan dalam bidang pendidikan bagi santrinya itu sendiri. Pesantren ini lahir berkat kesabaran dan keinginan serta kepatuhan pendiri terhadap gurunya. Pesantren ini dikatakan besar buka karena dibuktikan dengan jumlah santri yang banyak melainkan dampak dari pesantren ini begitu besar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Manonjaya pada khususnya. Hasil penelitian yaitu Perkembangan pesantren juga bisa dikatakan berkembang dengan pesat, ini terbukti dengan luas pesantren yang semakin luas walaupun tidak secara keseluruhan dijadikan bangunan pesantren namun kepemilikan lahan pesantren yang luas membuktikan pesantren tersebut bisa mandiri dan berkembang tanpa tergantung dari uluran tangan dermawan-dermawan, luas lahan pesantren ini mencapai 8,5 Ha dengan luas 5 Ha di tempai bangunan dan rumah serta asrama pesantren, sedangkan sisanya dijadiakan lahan pertanian, peternakan, kolam ikan. Dengan jumlah santri secara keseluruhan mencapai 2.085 jiwa.

Keyword: Latar Belakang Pesantren, Perkembangan Pesantren, Dampak Adanya Pesantren.

KEBIJAKAN PEMERINTAH HINDIA BELANDA DIBIDANG HUKUM TERHADAP KEDUDUKAN PENJARA BANCEUY (1836-1942)

Created by :
Yeni Wijayanti

Description
Perkembangan penjara yang ada di Hindia Belanda tidak terlepas dari kebijakan Pemerintah yang mengatur tentang kepenjaraan. Perubahan peraturan mempengaruhi dinamika kedudukan penjara-penjara yang ada di Hindia Belanda. Tulisan ini bertemakan tentang kebijakan pemerintah di bidang hukum terhadap penjara yang mempengaruhi peralihan kedudukan Penjara Banceuy. Masalah utama yang dikemukakan dalam tulisan ini adalah kebijakan pemerintah Hindia Belanda dalam bidang hukum atas penjara dan pengaruhnya terhadap kedudukan Penjara Banceuy, sejak dibangun hingga tahun 1942. Kedudukan Penjara Banceuy pada awalnya adalah sebagai penjara daerah (kabupaten) yang digunakan sebagai tempat hukuman penjara. Seiring dengan perkembangan Kota Bandung, Penjara Banceuy pun mengalami perkembangan baik secara fisik maupun secara fungsinya. Setelah ada kebijakan baru tentang diadakannya penjara-penjara pusat, maka Penjara Banceuy menjadi penjara pusat. Sesudah tahun 1930-an, Penjara Banceuy hanya merupakan penjara umum, karena ada pengklasifikasian baru, yaitu penjara khusus (untuk golongan tertentu, seperti golongan terpelajar dan terpandang di masyarakat, anak-anak, dan wanita serta golongan Eropa) dan penjara umum (selain kategori khusus).

Keyword: Kebijakan pemerintah Hindia Belanda, Hukum, Kedudukan Penjara Banceuy.

GERAKAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) 1990-1998

Created by :
Sri Pajriah

Description
Asal-usul LDII tidak bisa dilepaskan dari LEMKARI dan IJ. Ajaran yang dikembangkan oleh LDII pun sama dengan ajaran yang dikembangkan LEMKARI, yaitu ajaran IJ yang sudah diadakan perubahan dan penyesuaian guna menghindari keresahan dalam masyarakat, Meskipun ajaran LDII banyak dikecam, namun LDII bisa berkembang pesat. Buktinya adalah pada tahun 1998 LDII Selah mempunyai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tk. I di seluruh Indonesia. LDII telah menerapkan sistem keorganisasian modern yang ditandai dengan adanya tata kerja yang menangani bidang-bidang khusus. Namun dalam realitasnya, konsep-konsep tentang organisasi modern itu belum sepenuhnya dapat dipenuhi, terutama dalam masalah dokumentasi, kesekretariatan, promosi atas dasar prestasi dan jaminan pensiunan usia tua. Dilihat dari dasarannya, aktivitas-aktivitas yang dilakukan LDII ada bersifat intern (khusus ditujukan bagi anggota LDII), tetapi ada Juga yang bersifat ekstern. Sedangkan kalau dilihat dari bidang garapannya, aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan LDII tidak terbatas pada bidang agama semata, tetapi juga meliputi bidang-bidang sosial kemasyarakatan lainnya, seperti pendidikan, ekonomi, hukum, kesehatan dan olah raga.
 
Keyword: Periode IJ, LEMKARI, LDII, H. Nurhasan.

POLITIK APARTHEID DI AFRIKA SELATAN

Created by :
Agus Budiman

Description
Diskriminasi rasial salah satu masalah yang sangat besar dan terdapat di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan yang paling dominan terdapat di Afrika Selatan dengan politik Apartheid. Oleh karena itu, Afrika Selatan menjadi fokus perjuangan anti rasialisme menuju realisasi keadilan. Kata Apartheid berarti "keterpisahan" dalam bahasa Afrika dan itu menggambarkan kaku rasial yang mengatur pembagian antara populasi minoritas kulit putih dan mayoritas penduduk kulit putih. Perjuangan mayoritas kulit hitam Afrika melawan dominasi minoritas kulit putih merupakan konflik rasial utama dan terakhir. Masyarakat Internasional aktif mendorongnya. Namun, kelompok kulit putih cukup banyak dan terlalu kuat sedangkan kekuatan kulit hitam begitu lemah dan terpecah belah, sampai pada akhirnya nanti muncul seorang yang bernama Nelson Mandela yang ikut aktif dalam memperjuangkan penghapusan politik Apartheid di Afrika Selatan, atas dasar agar krisis rasial dan konflik yang terjadi di sana segera selesai dan Afrika Selatan menjadi negara yang kondusif.

Keyword: Politik Apartheid, Rasialisme, Konflik Rasial..

EKSISTENSI SITU CINYASAG DAN PERANANNYA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT SEKITAR

Created by : 
Agus Gunawan 

Description
Eksistensi Situ Cinyasag Dan Peranannya Terhadap Kehidupan Masyarakat Sekitar. Penelitian ini membahas keberadaan Situ Cinyasag terutama bagi masyarakat di sekitarnya, Situ tersebut memiliki arti yang sangat penting. Selain memliki nilai sejarah Situ Cinyasag juga memiliki nilai sosial budaya, karena merupakan sumber mata air dan berfungsi menjaga keseimbangan alam. Secara tidak langsung pada umumnya Situ berperan sebagai penghasil oksigen melalui proses fotosintesaoleh berbagai fitoplankton yang hidup di dalamnya. Metode yang digunakan adalah: pemilihan topik; pengumpulan sumber data; verifikasi (kritik sejarah baik bersifat intern maupun ekstern); interpretasi; penulisan sejarah atau historiografi. Hasil penelitian ini bahwa ajaran dan pepatah luhur dari para pendahulu masyarakat Cinyasag dihormati dan dijunjung tinggi sampai generasi sekarang seperti hal-hal yang dianggap tabu, pantanganpantangan maupun anjuran-anjuran masih tetap dilaksanakan dan dipatuhi oleh sebagian besar masyarakat. Meskipun ada pula anggapan sebagian orang bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang bersifat takhayul (tidak mungkin dan mengabaikannya). Berbagai aktifitas masyarakat tidak dapat dipisahkan dari peranan Situ Cinyasag seperti dalam kehidupan keagamaan, sosial dan ekonomi. Upaya pelestarian Situ dilakukan masyarakat dengan membuat terasering yang tujuanya mencegah terjadinya erosi. Pemerintah setempat juga menerapkan larangan melakukan penebangan pohon khususnya di area sekitar Situ, apabila terjadi pelanggaran dikenakan denda. Semua itu dilaksanakan supaya kelestarian Situ tetap terjaga.

Keyword: Situ Cinyasag, Karakteristik dan Budaya, Kehidupan Masyarakat Sekitar.

JURNAL ARTEFAK Volume 1. Nomor 1. Januari 2013

Jurnal ARTEPAK, diterbitkan olah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh. Jurnal ini memuat hasil penelitian atau kajian teoritis yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan profesi guru IPS, kajian Sejarah Lokal & Nasional, Kebudayaan, dan Pendidikan. Diterbitkan secara berkala Dua kali dalam setahun yaitu pada Bulan Maret dan Agustus.
  1. EKSISTENSI SITU CINYASAG DAN PERANANNYA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT SEKITAR (Agus Gunawan)
  2. POLITIK APARTHEID DI AFRIKA SELATAN (Agus Budiman)
  3. GERAKAN LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) 1990-1998 (Sri Pajriah)
  4. KEBIJAKAN PEMERINTAH HINDIA BELANDA DIBIDANG HUKUM TERHADAP KEDUDUKAN PENJARA BANCEUY (1836-1942) (Yeni Wijayanti)
  5. SEJARAH BERDIRINYA PESANTREN MIFTAHUL HUDA KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA (Yat Rospia Brata)
  6. PERUNDINGAN ROEM-ROIJEN DALAM PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1949 (U. Runalan)
  7. PENGARUH PERANG KEMERDEKAAN II TERHADAP PENGAKUAN KEDAULATAN RI TANGGAL 27 DESEMBER 1949 (Yagus Triana)
  8. PERAN SYEKH H. ZAENUDDIN DALAM SYIAR ISLAM DI DESA BANTARKALONG KECAMATAN CIPATUJAH KABUPATEN TASIKMALAYA (H. Kuswandi)
  9. PENERAPAN MODEL KOLABORATIF DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MEDIA TRADISI NGABUNGBANG UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN BUDAYA LOKAL (Wulan Sondarika)